Pengertian Puasa Ayyamul Bidh
Secara etimologis, kata “Ayyamul Bidh” berasal dari bahasa Arab. Kata “Ayyam” berarti hari-hari, sedangkan “Bidh” artinya putih atau terang. Maka, secara makna, Ayyamul Bidh merujuk pada tiga hari dalam sebulan Hijriyah yang jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15. Pada hari-hari ini, bulan berada dalam kondisi purnama, sehingga cahaya bulan terlihat sangat terang dan putih di langit malam. Karena alasan tersebut, puasa ini juga dikenal sebagai puasa putih.
Puasa Ayyamul Bidh diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa hadis, beliau menekankan pentingnya menjalankan puasa sunnah ini. Misalnya, dalam sebuah hadis riwayat Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda: “Rasulullah SAW berwasiat kepadaku tiga hal: puasa tiga hari setiap bulan, shalat dua rakaat Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalil Tentang Puasa Ayyamul Bidh
Ada beberapa dalil yang menjadi dasar disyariatkannya puasa Ayyamul Bidh. Salah satunya adalah hadis dari Abdullah bin Amr RA, di mana Nabi SAW bersabda: “Puasa tiga hari setiap bulan sama dengan puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa puasa tiga hari dalam sebulan memiliki pahala yang besar, seolah-olah seseorang melakukan puasa selama satu tahun penuh.
Selain itu, ada hadis dari Abu Dzar RA yang menyebutkan: “Jika kamu ingin berpuasa tiga hari dalam sebulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15.” (HR. Tirmidzi dan An-Nasa’i). Dengan demikian, puasa Ayyamul Bidh tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga merupakan bentuk pengabdian kepada Allah SWT.
Keistimewaan Puasa Ayyamul Bidh
-
Pahalanya Seperti Puasa Sepanjang Tahun
Menurut Nabi SAW, puasa tiga hari setiap bulan akan dihitung seperti puasa setahun penuh. Hal ini karena dalam Islam, setiap amal kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat. -
Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW
Puasa Ayyamul Bidh adalah sunnah yang sangat dianjurkan karena Nabi SAW tidak pernah meninggalkannya. Dengan menjalankannya, seorang muslim akan mendapatkan kecintaan Allah. -
Membersihkan Jiwa dari Sifat Negatif
Puasa melatih pengendalian diri. Dengan menahan lapar dan haus, hati menjadi lebih tenang dan sabar. -
Meningkatkan Rasa Syukur
Puasa mengajarkan untuk lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah. Ayyamul Bidh menjadi momen untuk memperbarui rasa syukur. -
Melatih Konsistensi Ibadah
Puasa Ayyamul Bidh rutin dilakukan setiap bulan, membantu seseorang untuk istiqamah dalam beribadah. -
Pahala Berlipat Ganda di Hari-Hari Putih
Hari purnama dipercaya sebagai waktu penuh berkah. Berpuasa di hari itu membuat amalan lebih istimewa. -
Menjadi Penghapus Dosa
Puasa bisa menghapus dosa-dosa kecil. Ayyamul Bidh menjadi kesempatan untuk membersihkan diri. -
Meningkatkan Kesehatan Tubuh
Secara medis, puasa terbukti baik bagi kesehatan: menurunkan kadar gula darah, menyeimbangkan kolesterol, dan memperbaiki metabolisme. -
Detoksifikasi Alami Tubuh
Puasa membantu tubuh melakukan pembersihan racun. Dengan memberi jeda pada organ pencernaan, tubuh fokus pada regenerasi sel dan pembuangan racun. -
Membantu Menjaga Berat Badan Ideal
Puasa sunnah ini juga membantu mengontrol pola makan, sehingga bermanfaat bagi yang ingin menjaga atau menurunkan berat badan. -
Meningkatkan Kualitas Mental dan Fokus
Puasa melatih otak untuk lebih fokus dan tenang. Penelitian modern membuktikan bahwa puasa dapat meningkatkan hormon kebahagiaan (endorfin) dan menurunkan stres. -
Menghidupkan Sunnah yang Mulai Dilupakan
Banyak umat Islam yang hanya fokus pada puasa Ramadan. Ayyamul Bidh adalah cara untuk menghidupkan sunnah yang jarang diamalkan. -
Menjadi Tabungan Akhirat
Setiap amalan sunnah adalah investasi amal. Puasa Ayyamul Bidh akan menjadi pemberat timbangan amal kebaikan di akhirat. -
Meningkatkan Rasa Empati Sosial
Saat berpuasa, seseorang lebih mudah tersentuh dengan penderitaan orang lain. Ini mendorong sikap peduli dan mau berbagi. -
Membiasakan Diri Hidup Seimbang
Puasa Ayyamul Bidh bukan sekadar menahan lapar, tapi juga membentuk keseimbangan hidup: jasmani lebih sehat, ruhani lebih tenang, dan hubungan sosial lebih harmonis.
Tata Cara dan Niat Puasa Ayyamul Bidh
Waktu Pelaksanaan
Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah. Boleh dilakukan sebulan sekali, dan jika berhalangan, bisa diganti di hari lain dengan puasa sunnah tiga hari dalam sebulan.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Niat puasa sunnah Ayyamul Bidh dapat dilafalkan:
Nawaitu shauma ayyami bidh sunnatan lillahi ta’ala.
(Aku niat berpuasa Ayyamul Bidh sunnah karena Allah Ta’ala.)
Tata Cara
Berniat sebelum fajar. Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar hingga maghrib. Memperbanyak doa, dzikir, membaca Al-Qur’an, dan amal shaleh lainnya. Berbuka dengan makanan yang halal dan dianjurkan dengan kurma serta doa berbuka.
Perbedaan Puasa Ayyamul Bidh dengan Puasa Sunnah Lain
- Puasa Senin Kamis → dilakukan setiap minggu, lebih sering.
- Puasa Dawud → sehari puasa, sehari tidak, lebih berat.
- Puasa Ayyamul Bidh → tiga hari per bulan, ringan namun bernilai pahala besar.
Dengan demikian, puasa Ayyamul Bidh menjadi pilihan ideal bagi siapa saja yang ingin menghidupkan sunnah tanpa memberatkan diri.
Tips Agar Konsisten Menjalankan Puasa Ayyamul Bidh
- Tandai tanggal 13, 14, 15 Hijriyah di kalender.
- Siapkan makanan sahur yang sehat agar kuat berpuasa.
- Ajak keluarga atau teman agar lebih semangat.
- Luruskan niat hanya karena Allah.
- Jangan terlalu memaksakan diri; jika berhalangan, bisa diganti di hari lain.